Spesifikasi Ruang Dapur MBG untuk Standar Kualitas

spesifikasi ruang dapur mbg

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah memerlukan infrastruktur dapur yang memenuhi standar khusus. Badan Gizi Nasional merancang standar ini untuk memastikan setiap dapur mampu menyediakan makanan bergizi dalam jumlah besar dengan tetap menjaga kualitas dan higienitas. Oleh karena itu, memahami spesifikasi ruang dapur MBG ini penting bagi instansi yang ingin berpartisipasi dalam program nasional ini.

Ukuran Standar Spesifikasi Ruang Dapur MBG

1. Luas Bangunan yang Direkomendasikan

Badan Gizi Nasional menetapkan ukuran bangunan standar 20 meter x 20 meter atau setara 400 meter persegi. Ukuran ini dirancang untuk menampung aktivitas penyediaan makanan skala besar dengan kapasitas produksi hingga 3.000 porsi per sesi. Selain itu, lokasi dapur harus berada di atas lahan minimal 800 meter persegi agar memberikan ruang cukup untuk aktivitas operasional.

2. Jarak Distribusi yang Ideal

Untuk dapur dengan kapasitas lebih kecil, pihak berwenang menyarankan ukuran minimal 15 meter x 10 meter atau sekitar 150 meter persegi. Yang terpenting, jarak dapur ke sekolah penerima manfaat maksimal 6 kilometer atau 20-30 menit perjalanan. Dengan demikian, kualitas makanan tetap optimal saat siswa menerimanya.

Spesifikasi Zona dalam Dapur Program MBG

1. Area Penerimaan dan Penyimpanan

Petugas menggunakan area loading dan unloading sebagai pintu masuk utama bahan baku. Pihak pengelola harus memisahkan zona ini dari area distribusi makanan jadi. Selanjutnya, dapur MBG memerlukan gudang penyimpanan yang terbagi menjadi dua jenis: gudang kering untuk bahan non-protein dan cold storage untuk bahan basah atau protein hewani. Rak penyimpanan idealnya menggunakan solid rack agar bahan tetap tertata dan tidak bersentuhan langsung dengan lantai.

2. Area Persiapan Bahan

Pengelola wajib menyediakan ruang cuci bahan khusus yang mampu menampung volume besar. Idealnya, area persiapan mencakup 30-35 persen dari total luas dapur dengan meja kerja stainless steel dan peralatan pemotong sayuran. Kemudian, pekerja menggunakan kompor industri dengan jarak antar peralatan minimal 100 sentimeter untuk pergerakan yang leluasa.

3. Area Produksi dan Pengolahan

Zona produksi mencakup area memasak utama dengan kompor berkapasitas besar, oven industri, dan alat masak bervolume tinggi. Pengelola menerapkan konsep dasar alur satu arah untuk mencegah kontaminasi silang antara bahan mentah dan makanan matang. Hasilnya, keamanan pangan terjaga optimal sepanjang proses produksi.

Material Spesifikasi Ruang Dapur MBG

1. Bahan Permukaan Berkualitas Food Grade

Pengelola harus menggunakan material food grade yang mudah dibersihkan untuk permukaan meja, dinding, dan lantai. Stainless steel atau keramik anti slip menjadi pilihan utama karena tahan terhadap suhu tinggi. Selain itu, material ini tidak menyerap bau dan mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya secara efektif.

2. Sistem Ventilasi yang Memadai

Perancang dapur merancang ventilasi memadai dengan sistem ducting exhaust untuk mengeluarkan asap dan uap panas. Sirkulasi udara yang baik menjaga kelembaban ruangan tetap stabil. Akibatnya, sistem ini mencegah penumpukan panas yang dapat mempengaruhi kualitas makanan serta kenyamanan pekerja dapur.

Fasilitas Pendukung Operasional

1. Sanitasi Spesifikasi Ruang Dapur MBG

Pengelola menempatkan sink pencuci tangan maksimal 3 meter dari area persiapan sebagai fasilitas sanitasi utama. Pihak manajemen menyediakan toilet terpisah untuk pria dan wanita, ruang ganti karyawan, serta ruang istirahat staff. Dengan begitu, kesejahteraan pekerja dapur terdukung dengan baik.

2. Jalur Distribusi Terpisah

Pengelola mengatur area distribusi terpisah dari jalur kotor dan area persiapan bahan mentah untuk menjaga higienitas. Tim logistik merancang jalur distribusi agar pengantaran makanan ke titik konsumsi tidak mengganggu proses dapur lainnya. Lebih lanjut, dapur harus menyediakan minimal dua kendaraan khusus untuk ketepatan waktu distribusi.

Kesimpulan

Spesifikasi ruang dapur MBG yang tepat menjadi kunci keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis. Dengan mengikuti standar ukuran, pembagian zona, material berkualitas, dan sistem alur kerja yang higienis, pengelola dapat menghasilkan makanan bergizi dalam jumlah besar secara konsisten. Pada akhirnya, investasi pada infrastruktur dapur yang memenuhi standar ini bukan hanya memenuhi persyaratan program, tetapi juga berkontribusi langsung pada peningkatan gizi dan kesehatan generasi muda Indonesia.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *