Kamu pernah kepikiran nggak, kalau buah kopi yang udah nggak di pakai bisa jadi pupuk organik yang bermanfaat banget? Nah, ternyata cara bikin pupuk dari buah kopi itu gampang dan bisa kamu lakukan sendiri loh.
Daripada limbah kopi di buang gitu aja, mending di olah jadi pupuk. Buah kopi punya kandungan unsur hara seperti nitrogen, kalium, dan fosfor yang bagus buat tanaman.
Kalau kamu punya kebun kecil, tanaman hias, atau bahkan pohon kopi, pupuk dari buah kopi ini bisa jadi solusi ramah lingkungan dan hemat biaya.
1. Pilih Buah Kopi Sisa yang Masih Layak
Langkah pertama, tentu kamu harus kumpulkan buah kopi sisa panen. Gunakan yang udah nggak dipakai lagi, bisa dari hasil sortiran atau kulit kopi yang tersisa dari proses pulping.
Pastikan buah kopi masih segar, nggak busuk parah, dan bebas bahan kimia. Kalau busuk terlalu berat, bisa ganggu proses fermentasi saat dijadikan pupuk.
Kulit kopi, lendirnya, bahkan air cucian kopi pertama juga bisa disatukan sebagai bahan baku pupuk alami.
2. Hancurkan Buah Kopi untuk Mempercepat Proses
Biar fermentasi berjalan lancar, hancurkan dulu buah kopi jadi bagian kecil-kecil. Kamu bisa pakai cangkul, palu kayu, atau injak manual di tampah bersih.
Tujuan dihancurkan adalah biar bahan jadi lebih cepat terurai. Permukaan yang lebih luas akan mempercepat kerja mikroorganisme pengurai.
Setelah dihancurkan, siapkan ember besar atau komposter untuk menampung bahan fermentasi selama beberapa minggu.
3. Tambahkan Bahan Pendukung Fermentasi
Supaya proses pengomposan lebih optimal, campurkan bahan pendukung kayak dedak, arang sekam, dan sedikit kotoran ternak. Ini membantu keseimbangan karbon dan nitrogen.
Kamu juga bisa tambahkan EM4 atau cairan fermentasi alami dari air cucian beras. Ini akan mempercepat tumbuhnya mikroba baik dalam campuran.
Aduk semua bahan secara merata, lalu tutup ember dengan rapat. Tapi jangan terlalu kedap ya, biar udara tetap bisa masuk sedikit.
4. Fermentasi Selama 2–3 Minggu
Biarkan campuran itu difermentasi selama dua sampai tiga minggu. Simpan di tempat teduh dan jangan kena hujan langsung. Suhu ruang aja udah cukup.
Setiap tiga hari sekali, buka tutupnya dan aduk bahan agar fermentasinya merata. Bau manis dan hangat tandanya proses berjalan dengan baik.
Kalau tercium bau busuk menyengat, berarti ada bahan yang busuk atau fermentasi gagal. Kamu bisa tambahkan kapur dolomit untuk menetralkan.
5. Saring dan Gunakan Pupuk Saat Sudah Matang
Setelah tiga minggu, bahan pupuk akan berubah warna jadi cokelat tua dan tidak berbau menyengat. Tandanya pupuk sudah matang dan siap dipakai.
Kamu bisa menyaringnya untuk memisahkan bagian kasar, lalu simpan di karung atau wadah tertutup supaya awet. Pupuk ini cocok buat semua jenis tanaman.
Cukup taburkan di sekitar akar tanaman, lalu siram air secukupnya. Gunakan secara berkala untuk hasil pertumbuhan yang maksimal.
6. Tips Tambahan Biar Hasil Lebih Maksimal
Kalau kamu pengin hasil fermentasinya lebih cepat, bisa tambahkan molase atau gula merah cair sebagai pemicu mikroba berkembang.
Gunakan sarung tangan waktu mencampur bahan biar tetap higienis dan nyaman. Apalagi kalau kamu bikin dalam jumlah banyak.
Dan jangan lupa, hindari bahan plastik bekas oli, deterjen, atau bahan kimia karena bisa mencemari pupuk kamu nanti.
Kesimpulan
Itu dia cara bikin pupuk dari buah kopi yang bisa kamu coba sendiri di rumah atau kebun. Prosesnya nggak ribet, bahan mudah didapat, dan pastinya ramah lingkungan.
Dengan memanfaatkan limbah buah kopi, kamu bukan cuma mengurangi sampah, tapi juga membantu tanaman tumbuh subur secara alami. Hemat, sehat, dan berkelanjutan. Ayo mulai bikin pupuk sendiri dari buah kopi, dan buktikan manfaatnya langsung ke tanamanmu!