Perbedaan rasa arabika vs robusta. Keduanya memiliki perbedaan dari segi rasa, bentuk, aroma, hingga karakter tanaman. Kopi Arabika mengandung kafein lebih rendah dibandingkan robusta.
Dari segi rasa, Arabika memberikan sensasi manis dan lembut, sedangkan robusta menawarkan rasa pahit yang kuat di lidah. Penikmat kopi yang menginginkan rasa halus biasanya memilih arabika. Sebaliknya, pencinta kopi yang mencari tendangan kafein dan rasa tegas cenderung memilih robusta.
Bentuk biji kopi juga berbeda. Arabika memiliki bentuk lonjong, sementara robusta berbentuk bundar. Petani kopi arabika mengeluarkan biaya perawatan lebih tinggi karena harus mengendalikan hama secara rutin dan memilih lahan dengan iklim sejuk.
Perbedaan Rasa Arabika Vs Robusta
Kopi Arabika menghadirkan rasa lembut, manis, tajam, hingga kuat, dengan aroma mirip blueberry sebelum disangrai dan buah manis setelahnya. Banyak penikmat kopi specialty dunia lebih memilih arabika, terutama mereka yang mencari perbedaan kopi arabika dan robusta untuk menemukan cita rasa favorit mereka.
Kopi Robusta memberikan rasa netral dengan aroma kacang sebelum disangrai. Para penikmat kopi sering kali kesulitan menemukan robusta berkualitas tinggi, dan mereka menyadari bahwa harga arabika biasanya lebih mahal, sehingga banyak pembeli mempelajari ciri-ciri kopi robusta berkualitas sebelum memutuskan pilihan mereka.
Kopi Arabika
Kopi Arabika tumbuh di daerah berketinggian 800–1700 mdpl dengan suhu ideal 16–20 °C. Petani harus mewaspadai penyakit karat daun (Hemileia vastatrix), terutama jika menanam di ketinggian di bawah 700 mdpl.
Jenis kopi ini berasal dari Ethiopia dan Brasil. Kedua negara tersebut memproduksi dan mengekspor biji arabika dalam jumlah besar hingga menguasai sekitar 70% pasar kopi dunia. Petani di sana aktif mengembangkan varietas unggul untuk menjaga kualitas dan daya saing.
Arabika memancarkan aroma wangi khas, tumbuh subur di daerah dingin dan sejuk, serta menghadirkan rasa sedikit asam, pahit, dan kental di mulut dengan tekstur halus. Dibandingkan robusta, kandungan kafein arabika lebih rendah, sehingga banyak penikmat kopi sensitif kafein memilihnya sebagai pilihan utama.
Kopi Robusta
Kopi Robusta berasal dari persilangan beberapa spesies kopi dan menguasai sekitar 30% pasar dunia. Meskipun kualitas buahnya lebih rendah dibandingkan Arabika, robusta memiliki kandungan kafein lebih tinggi.
Petani di Kolombia, Indonesia, dan Filipina membudidayakan Robusta secara luas. Kopi ini menawarkan rasa mirip cokelat, aroma manis, tekstur kasar, dan warna yang bervariasi. Tanaman robusta tumbuh di dataran rendah sekitar 700 mdpl, menghasilkan biji dalam jumlah lebih banyak, serta memerlukan waktu 10 bulan sejak berbunga hingga berbuah.
Petani memilih menanam Robusta di daerah bersuhu hangat karena varietas ini lebih tahan terhadap penyakit. Penikmat kopi yang menginginkan rasa kuat dan pahit sering memilih robusta sebagai sajian utama mereka.
Kesimpulan Rasa Arabika Vs Robusta
Banyak masyarakat masih ingin memahami karakteristik pembeda antara kopi Arabika dan Robusta. Kedua jenis kopi ini menunjukkan perbedaan yang nyata dalam hal cita rasa, bentuk fisik, aroma, serta sifat tanamannya. Kopi Arabika mengandung kadar kafein yang lebih rendah daripada Robusta.
Kopi Arabika menawarkan sensasi manis dan tekstur lembut, sedangkan robusta memberikan rasa pahit yang kuat dengan kadar kafein tinggi. Biji Arabika berbentuk lonjong, sementara biji Robusta berbentuk bulat, menarik minat penikmat kopi yang berbeda.
Petani kopi Arabika mengeluarkan biaya perawatan lebih tinggi karena mereka rutin mengendalikan hama. Mereka juga memilih lokasi tanam dengan iklim sejuk untuk mendapatkan hasil terbaik. Sementara itu, petani Robusta cenderung menghadapi biaya perawatan yang lebih rendah.